Kembangkan Potensi Bisnis, ASDP Gandeng Pertamina Retail
JAKARTA --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pertamina Retail menandatangani “Nota Kesepahaman Korporasi” dalam rangka meningkatkan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui kerjasama pengembangan bisnis dan layanan kedua belah pihak, pada Jumat (27/10), di Kantor Pusat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Jakarta.
Nota Kesepahaman tersebut meliputi kerjasama dalam bidang Fuel Retail Business, yakni pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tahun 2018, SPBU-Transportable, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), pengelolaan limbah, dan pendistribusian fuel di pelabuhan milik PT ASDP.
Dan kerjasama Non Fuel Retail Business lainnya yang relevan dengan kegiatan bisnis Non Fuel Retail PT Pertamina Retail seperti bright payment point, bright premium toilet, Advertising & Promotion dan Property Management.
Adapun Nota Kesepahaman Korporasi tersebut ditandatangani secara bersama-sama oleh Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M Yusuf Hadi dan Direktur Utama PT Pertamina Retail Sofyan Yusuf, yang turut disaksikan juga oleh jajaran Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) maupun PT Pertamina Retail.
Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M Yusuf Hadi mengapresiasi rencana kerjasama antar kedua belah pihak guna mengoptimalkan potensi bisnis masing-masing perseroan yang dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kerjasama ini merupakan langkah strategis dari kedua perusahaan, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnis kedua belah pihak. Saat ini, PT ASDP mengelola 35 pelabuhan dari Sabang sampai Merauke, yang membuka peluang pengembangan bisnis retail yang dapat mendongkrak pendapatan perseroan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Retail Sofyan Yusuf juga merespon positif rencana sinergi kedua perseroan yang diharapkan dapat memberikan benefit lain yang saling menguntungkan dari masing masing pihak. “Untuk kerjasama lainnya jika diperlukan akan dilakukan kajian bersama terkait kelayakan bisnis,” tuturnya.