Dukung Pariwisata Lombok, ASDP Salurkan Dana Bina Lingkungan Rp 700 Juta
SETANGGOR, LOMBOK --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara di bidang jasa angkutan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang turut mendukung pengembangan industri pariwisata di tanah air, khususnya wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara di Indonesia.
Di Wilayah Nusa Tenggara Barat, ASDP memiliki 2 cabang utama yaitu Cabang Lembar yang melayani lintasan Lembar-Padangbai (menghubungkan Provinsi Bali dan NTB) dan Cabang Kayangan yang melayani lintasan Kayangan-Pototano (menghubungkan provinsi NTB dan NTT). Kedua lintasan tersebut merupakan lintasan utama ASDP yang cukup sibuk, dimana per tahunnya tercatat 1 juta kendaraan yang mengangkut logistik melintas di kedua lintasan tersebut. Distribusi logistik antar Provinsi ini pun menjadi prioritas bagi ASDP.
Secara psikologis, NTB memiliki arti penting bagi ASDP baik dari sisi operasional dan pelayanan transportasi laut maupun dari sisi tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat NTB, khususnya Desa Setanggor di Lombok Tengah yang diwujudkan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam hal ini bantuan pembangunan balkon desa serta pembangunan perpustakaan untuk 2 Sekolah Dasar.
Adapun pembangunan kawasan balkondes ini merupakan komitmen BUMN untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dalam mendukung program Kementerian BUMN, “One Village, One BUMN” serta wujud nyata dari program “BUMN Hadir untuk Negeri.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan, sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung kawasan pariwisata Lombok, PT ASDP berkomitmen untuk menyalurkan dana Bina Lingkungan dari anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2018 senilai total Rp 700 juta yang terdiri untuk bantuan pembangunan balai ekonomi desa (balkondes) berupa Bencingah Desa Wisata Setanggor Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 350 juta, Pendopo Adat Desa Sembalun, Lombok Timur sebesar Rp 250 juta, dan bantuan Taman Bacaan senilai Rp 100 juta.
“Kami sangat menghargai dan mengutamakan nilai-nilai kearifan lokal dari masing-masing yang menjadi potensi besar dalam pengembangan Desa ke depannya. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan desa wisata Setanggor dan Sembalun dapat semakin dikenal luas khususnya di mancanegara, sehingga dapat menarik lebih banyak turis asing ke Indonesia dan menambah pendapatan daerah bidang pariwisata,” tuturnya di sela Ground Breaking Pembangunan Bencingah Desa Wisata Setanggor, Lombok Tengah, Rabu (18/4).
Menurut dia, selain berkiprah dalam hal connectivity dan logistik, ASDP juga mulai menfokuskan diri di sektor pariwisata. Diketahui, NTB memiliki potensi sumber daya yang sangat besar di sektor pariwisata. Terdapat banyak lokasi wisata potensial di NTB, dan salah satunya adalah Desa Setanggor di Lombok Tengah.
Desa Setanggor menjadi salah satu dari 10 top desa wisata nasional, yang berada di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki ragam potensi kearifan lokal pedesaan dan keindahan alamnya yang menjadi daya tarik tersendiri. Setidaknya ada 14 spot destinasi wisata yang bisa dinikmati di desa ini, diantaranya:
- Wisata Seni Budaya
- Gong Keramat Usia 200 tahun lebih
- Wisata Tenun
- Wisata Peternakan
- Wisata Pertanian
- Wisata Agro
- English Fun
- Wisata Religi
- Cassava Garden
Aktivitas budaya dan wisata tersebut menjadi salah satu kegiatan utama di balai ekonomi desa (balkondes) Setanggor yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Karenanya, ASDP turut mendukung pengembangan fungsi balkondes di Desa Setanggor dengan membangun bencingah (sanggar seni). Adanya kawasan balkondes ini diharapkan dapat berfungsi lebih optimal untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Selain dukungan terhadap pengembangan kawasan desa wisata, PT ASDP juga memberikan bantuan terhadap Taman Bacaan sebagai wujud dukungan program literasi nasional. Selain dukungan Taman Bacaan di Nusa Tenggara Barat, PT ASDP juga menggalakkan donasi buku-buku bacaan untuk di kapal serta pembangunan Taman Bacaan di Provinsi lainnya.
“Selaku BUMN, melalui PKBL kita juga harus aktif dalam membangun masyarakat Indonesia. Jika perusahaan memiliki kesadaran penuh untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan maka akan berdampak positif terhadap masyarakat. PKBL jangan hanya menjadi program tapi kita harus tumbuh bersama karena BUMN adalah milik masyarakat Indonesia,” ujar Ira.
Padat Karya Tunai
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama dengan PT PAL Indonesia (Persero), PT Istaka Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) melaksanakan kegiatan sosial pembangunan saluran air dan Pembangunan talut jalan ke destinasi wisata di Desa Setanggor dengan skema Cash for Work (padat karya tunai), kegiatan bersih-bersih sungai, dan penyebaran benih ikan nila yang melibatkan masyarakat desa sebanyak 230 orang.
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara serentak dengan melibatkan masyarakat Desa Setanggor sebagai bentuk nyata program BUMN Hadir untuk Negeri. "Momentum HUT ini kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan kegiatan sinergi dalam membangun dan mengembangkan kawasan desa wisata Setanggor sehingga dapat lebih dikenal luas di dalam maupun luar negeri," tutur Ira.
Selain kegiatan padat karya di Desa Setanggor, akan dilakukan juga kegiatan Bersih-Bersih di Pantai Mandalika, Lombok pada Kamis (19/4). Aksi Bersih-Bersih Pantai ini juga merupakan kegiatan sinergi empat BUMN yang peduli dengan kebersihan di lingkungan pariwisata Lombok.
CORPORATE SECRETARY PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)