Dukung Pariwisata, ASDP Bangun Kawasan Komersial di Labuan Bajo
20 April 2017
LABUAN BAJO ---- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membangun proyek strategis perdananya melalui pembangunan kawasan komersial di Labuan Bajo, yang terdiri dari pelabuhan marina, peningkatan fasilitas dermaga penyeberangan, hotel, serta area komersial dengan total investasi sekitar Rp 400 miliar. Ditargetkan, proyek yang ground breaking pada April 2017 ini, akan rampung dan beroperasi penuh pada Desember 2018.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pembangunan dan pengembangan kawasan komersial Labuan Bajo ini sejalan dengan road map perusahaan yang telah disusun, yakni RE - ASDP. Road map tersebut terdiri dari Re-formulation of Business Foundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Services to The Nation (2018), Drive to Excellent (2019) dan Performance to The Best (2020).
Proyek pembangunan kawasan komersial Labuan Bajo merupakan proyek sinergi Badan Usaha Milik Negara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Patra Jasa. Kawasan komersial ini akan dikelola oleh perusahaan patungan ketiga pihak tersebut, dimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadi pemegang saham mayoritas 51 persen karena pengembangan proyek berada di atas lahan milik ASDP (landlord), PT Patra Jasa sebesar 25 persen, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 24 persen.
“Tahun ini merupakan waktu percepatan sisi komersial. Kami berharap, ASDP bisa lebih besar berperan buat negara, membangun konektivitas tanpa bergantung kepada pemerintah, serta dapat lebih memajukan pariwisata nasional dengan standar dunia. Karenanya, kami ingin mengembangkan Labuan Bajo,” kata Faik Fahmi, di sela acara ground breaking kawasan komersial Labuan Bajo, Kamis (20/4).
Diketahui, Labuan Bajo ditetapkan pemerintahan Presiden Jokowi sebagai salah satu “Top 10 Tourist Destination” bersama Danau Toba, Raja Ampat, Wakatobi dan lainnya.
Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu destinasi pariwisata berbasis bahari yang lengkap, dan serius untuk dikembangkan. Soal potensi alam, Labuan Bajo memang punya segalanya, mulai dari eksotisnya Pulau komodo, satu-satunya binatang purba yang masih tersisa di muka bumi, panorama Pulau Padar yang sangat indah, hingga sensasi tracking ala Jurrasic di Pulau Rinca.Pengakuan datang dari CNN Travel 2015 silam. Saat itu, Labuan Bajo dinobatkan CNN sebagai snorkel site kedua terbaik di dunia. Nomor satunya Raja Ampat Papua dan nomor tiganya Kepulauan Galapagos di Amerika Selatan.
Faik menerangkan, seiring dengan pengembangan kawasan komersial dan sektor pariwisata di Labuan Bajo, maka direncanakan pembangunan proyek hotel di atas lahan seluas 8.000 meter persegi dengan jumlah 180 unit kamar. “Kami melihat prospek bisnis properti, khususnya hotel sangat bagus ke depannya. Keberadaan hotel ini akan sangat menunjang pariwisata, karena lokasinya sangat strategis, berada di tepi pantai di Jalan Soekarno Hatta. Sehingga, untuk view hotel sangat indah dan sempurna, karena menghadap ke laut,” jelasnya.
Data menyebutkan, jumlah turis ke Labuan Bajo mencapai 95.410 wisatawan (data 2015). Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen turis mancanegara dengan pertumbuhan kedatangan mencapai 18, 3 persen per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, pengembangan wilayah Labuan Bajo menjadi prioritas saat ini, sesuai dengan impian bersama untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata Bali kedua yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. "Ini satu langkah besar untuk merealisasikan mimpi kita bersama, dan posisi BUMN harus terus mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Kita harus mendukung peran pemda setempat. Proyek ini akan menjadi milestone dalam mendorong pariwisata di Labuan Bajo," tuturnya.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Dula menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat dan seluruh pihak terkait yang mendukung suksesnya rencana pembangunan kawasan komersial di Labuan Bajo tersebut. "Kami berharap rencana pembangunan Labuan Bajo Marina dan kawasan komersial pendukung lainnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," kata dia.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya turut mengapresiasi atas perhatian pemerintah pusat yang menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata tujuan prioritas sehinga harus dikembangkan, khususnya oleh BUMN selaku agen pembangunan negeri. "Kami sangat merasakan peran BUMN dalam mendukung kawasan pariwisata Indonesia, khususnya Labuan Bajo ini. Kehadiran Labuan Bajo Marina ini akan sangat memberikan manfaat, khususnya masyarakat Manggar karena perekonomian akan semakin bergeliat, dan akan banyak rekrutmen tenaga kerja jika proyek ini berjalan," tuturnya.
Prospek Bagus
Terkait pelabuhan marina, Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat menjelaskan, proyek ini juga untuk menopang infrastruktur pariwisata. Dari sisi bisnis, pelabuhan marina yang dapat disandari kapal pesiar dan menampung hingga 70 unit yacht ini memiliki prospek bagus mengingat belum ada pelabuhan khusus di Labuan Bajo yang bisa melayani kapal-kapal wisata asing sesuai standar. ASDP akan mengelola secara professional kapal-kapal jenis yacht dan mini cruise yang tadinya hanya datang ke Bali, juga berpotensi datang ke Labuan Bajo.
“Dengan adanya dermaga marina, tentu akan semakin menggairahkan bisnis kapal pesiar di Indonesia. Kami juga akan meningkatkan dan memperkuat fasilitas dermaga penyeberangan di lintasan menuju Labuan Bajo. Bahkan ASDP telah memiliki lintasan interchange dari Bira, Sulawesi Selatan menuju ke Labuan Bajo,” tutur Christine.
Dalam mendukung pengembangan kawasan wisata di Labuan Bajo, rencananya juga akan dibangun pasar modern dengan konsep fresh market yang berada di tempat pelelangan ikan (TPI) dengan sejumlah fasilitas menarik seperti toko, lapak, akses pejalan kaki dan kendaraan, fasilitas sandar kapal nelayan, parkir, toilet, reservoir air tawar. Fresh market ini memiliki lokasi strategis, sehingga cukup potensial untuk meningkatkan pendapatan daerah, melalui penjualan produk utama (ikan segar, ikan asin).
Faik juga berharap, pembangunan hotel dan pelabuhan marina di Labuan Bajo bisa memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan. Pasalnya, proyek tersebut akan banyak memberikan kesempatan kerja dan peluang bisnis untuk masyarakat setempat.
“Masyarakat akan lebih banyak kesempatan memasarkan produk buatannya. Misalnya, kain khas Labuan Bajo. Kami akan membantu promosi kain khas masyarakat di hotel yang dibangun ASDP. Kami meminta pemerintah setempat meningkatkan kualitas kerajinan masyarakatnya,” kata Faik lagi.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)