ASDP Terus Tingkatkan Layanan Penyeberangan di Papua
SORONG --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan terus meningkatkan layanan penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Moda transportasi ini masih menjadi andalan karena terbatasnya infrastruktur jalan di Papua maupun Papua Barat.
Plt Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, saat ini terdapat sekitar 40 lintasan penyeberangan di Papua yang dilayani ASDP dengan 10 kapal. "Kami berencana akan menambah tiga kapal lagi sehingga bisa mengembangkan lintasan hingga menjadi 53 lintasan. Diharapkan, semakin banyak warga Papua dan Papua Barat yang dilayani oleh ASDP," ujar Faik, Minggu (6/11).
Untuk meningkatkan frekuensi layanan, katanya, perseroan akan mengoptimalkan agar jadwal perawatan kapal (docking) dapat lebih singkat hanya 25 hari dari saat ini yang mencapai 30 hari, bahkan bisa lebih.
Padahal layanan kapal penyeberangan ASDP ini sangat dibutuhkan karena tidak hanya melayani penyeberangan antarpulau, juga melayani hingga masuk ke pedalaman menyusuri Sungai Digul dan Sungai Sawaerma, Provinsi Papua.
Belum lagi, layanan kapal sangat tergantung pada cuaca. "Dalam setahun kapal bisa terganggu cuaca sampai dua-tiga kali. Terutamanya bulan Juli-Agustus dan Februari. Kalau di Biak, biasanya cuaca buruk sampai seminggu kapal tidak jalan," ujar GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Biak Andi Harun.
13 Rute Baru
Tahun depan, PT ASDP Indonesia Ferry membidik untuk membuka 13 rute baru perintis, yang diharapkan nantinya dapat membuka daerah-daerah terisolasi di wilayah Papua serta menumbuhkan perekonomian daerah-daerah di sekitar Pulau.
"Tahun 2017 kita akan tambah lintasan sebanyak 13 rute di Papua saja. Tidak hanya rute laut [antar pulau], tapi juga sungai," kata Faik Fahmi.
Lintasan-lintasan baru yang akan dibuka antara lain Pomako-Agats, Agats-Eci, Pomako-Kokonao, dan Swaerma-Pomako untuk Cabang Merauke.
Sementara di Cabang Biak, perusahaan akan menambah lintasan Serui-Poiwai, Poiwai-Teba, Teba-Bagusa, Bagusa-Trimuris, dan Trimuris Kasonaweja.
Adapun lintasan baru di Cabang Sorong antara lain, Sorong-Sarpele, Sorong-Dulbatan, Fakfak-Bulla, dan Bulla-Wahai.
Tidak hanya menambah lintasan, pada tahun depan perusahaan juga berencana menambah jumlah kapal baru sebanyak 8 kapal dengan nilai Rp577 miliar.
CSR Buku Bacaan Umum
Sementara itu, dalam kunjungan kerja ke Papua, Faik Fahmi juga melakukan kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dengan menyerahkan 118 buah buku bacaan umum di SMP Negeri 21 Raja Ampat, Waisai, Sorong. Sebagai perusahaan jasa penyeberangan terbesar di Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga memiliki tanggung jawab social untuk meningkatkan kemajuan dan taraf hidup masyarakat di lingkungan operasional pelabuhan yang dikelola. Papua menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus dari perseroan mengingat jumlah lintasan penyeberangan yang dilayani sangat banyak.
"Kami tidak hanya mengejar provit semata, tetapi juga ingin agar masyarakat Papua dapat lebih merasakan kehadiran kami disini," tutur Faik.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat mengatakan, kegiatan penyerahan buku bacaan umum sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, yang diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan lebih luas lagi kepada anak-anak didik di sekolah tersebut. Pemilihan lokasi kegiatan di SMP Negeri 21 Raja Ampat, disebabkan oleh sekolah tersebut merupakan sekolah yang tertinggal dan sangat membutuhkan bantuan berupa buku bacaan karena memiliki kendala keterbatasan buku bacaan bagi siswa- siswinya.
CORPORATE SECRETARY PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)